Jumat, 04 Juni 2010

Cara Mendiagnosa Kerusakan Motherboard

Motherboard atau Mainboard adalah board/ papan utama tempat komponen-komponen utama seperti microprocessor dan memory (RAM, ROM, BIOS) beserta chip kontroler lainnya. Terdapat juga SLOT Ekspansi yaitu tempat untuk memasang card-card tambahan yang berfungsi untuk meningkatkan fasilitas dan kemampuan yang dibutuhkan. Microprossor terpasang pada soket / slot yang sesuai dengan bentuk dan ukuran microprocessor tersebut, seperti soket 370, 470, soket LGA 775, soket A 462 (AMD), soket slot I (Pentium 2 dan 3). Di dalam motherboard, microprocessor berkomunikasi dengan komponen yang lain melalui suatu bus atau jalur data. Bus ini telah berkembang dari bus 66, 100, 133, 200, 266, 333, 400, 500, 800 MHz. Perkembangan ini untuk mengimbangi kerja microprocessor yang semakin cepat. Slot ekspansipun mengalami perkembangan. Tabel diagram motherboard biasanya telah disertakan pada saat anda membeli CPU/ Mainboard.

1. Mati Total

Periksa power supply: Dalam keadaan kabel power di lepas dari power supply, lepaskan socket kabel Atx1 yang terpasang pada Mainboard. Setelah terlepas, pasangkan kembali kabel power, sambungkan/shortkan kabel berwarna hijau dengan kabel berwarna hitam, periksa apakah kipas di power supply berputar? Kalau berputar berarti power supply bagus. Lepas kembali kabel sambungan tadi dan pasang kembali kabel Atx1 ke motherboard. Periksa Jumper Clear CMOS, apakah di posisi Clear atau Free, biasanya kalau motherboard baru, posisi jumper CMOS ada pada posisi Clear.
Periksa IC Chipset dalam keadaan tersambung dan di Switch On, apakah panasnya berlebih atau tidak, over heat berarti Chipset tersebut sudah rusak. Untuk part IC CMOS sampai saat ini tidak dijual bebas. Periksa juga apakah switch on nya berfungsi.
Bongkar Motherboard tersebut secara hati-hati, coba anda bersihkan pakai tiner, kalau bisa gunakan tiner botol jangan yang di kaleng. Setelah bersih anda keringkan.
Ganti IC regulator yang terletak disekitar soket Power Atx di motherboard.
Ganti Elko yang kapasitasnya 1000 s/d 3300 uf / 10 Volt yang terletak disekitar soket power Atx di motherboard. Hati-hati untuk bongkar pasang komponen pastikan kabel power jangan tersambung ke listrik.

2. Nyala Tapi Tidak Tampil

Coba anda perhatikan dan dengarkan apakah ada bunyi atau suara bip. Kalau ada, kerusakan biasanya ada di processor, memory dan VGA.
Periksa Processor, coba anda pegang pendinginnya apakah panasnya berlebih atau dingin? Kalau panas berlebih berarti kipas processor tidak bekerja dengan baik maka anda ganti, tapi kalau dingin berarti processor tidak bekerja alias rusak.
Periksa memory, biasanya kalau memory rusak terdengar suara bip pada speaker sebanyak 3 kali. Dalam keadaan mati, cabut memory bersihkan pinnya menggunakan penghapus pensil sampai bersih, kemudian pasang kembali. Kalau masih rusak berarti ada salah satu IC nya yang rusak. Periksa VGA Card, cabut VGA Card, dalam keadaan mati / off coba anda tekan, ada kemungkinan kurang masuk atau coba anda bersihkan kaki / pin nya. Jika VGA card menggunakan kipas, bersihkan kipas tersebut.
Kalau masih tidak tampil coba anda periksa jangan-jangan monitornya yang tidak nyala, untuk memastikannya yang rusak monitor atau CPU, coba anda tekan tuts Numlock pada keyboard, apakah lampu Numlock-nya nyala atau tidak. Kalau nyala berarti kerusakan pada CPU. Yang menjadi standar saya kalau memperbaiki Komputer, saya selalu membersihkannya dari debu, apakah itu motherboard, memory, cdrom, floppy disk, dll, karena hal tersebut sangat berpengaruh apa lagi kalau komputernya dalam keadaan kotor / lama tidak dibersihkan. Tapi anda harus hati-hati dalam pengerjaannya dan jangan terburu-buru.

3. Hang Dan Sering Mati / Merestart (Reset) Sendiri

Periksa Power Supply, coba pakai power supply yang lain apakah masih me-restart sendiri atau hang. Kalau setelah diganti power supply ternyata normal/ bagus, berarti power supply ada masalah. Ganti saja karena kalaupun bisa diperbaiki saya sendiri kurang yakin apakah masih bisa berfungsi dengan baik, karena power supply merupakan komponen yang sangat vital. Apalagi untuk saat ini harga power supply sanggat murah, saya sarankan ganti saja.
Periksa apakah ada virusnya, program anti virus harus selalu terpasang dan aktifkan auto protect nya. Saya biasa memakai Norton Anti virus. Anda harus sering meng-update antivirus anda karena bila ada virus varian baru, anti virus anda akan mendetect sekaligus menghilangkan virusnya.
Pada saat hang dan ada pesan blue screen seperti “eror vxd at address…”, biasanya ada masalah di memory. Bersihkan memory tersebut seperti langkah diatas. Coba anda install ulang Windows. Kalau masih hang / me-restart sendiri coba anda periksa di motherboard, anda perhatikan perubahan fisik komponen terutama elko/kapasitor, yang bentuknya bulat hitam ada tulisan kapasitasnya antara 1000 uf/10Volt s/d 3300 uf/10 volt, biasanya terlihat, kalau yang rusak terlihat kembung / bengkak dan mengeluarkan cairan atau karat. CMOS Checksum Failure (Baterai Low).
Gejala kerusakan & Solusinya :
Muncul pesan CMOS failure (Kerusakan pada baterai CMOS, ganti baterai tersebut)
Seting tanggal, time dan konfigurasi lain di BIOS berubah (Setelah baterai diganti, lakukan setting ulang pada BIOS).

Mengamankan Komputer dari Serangan Virus

Hari gini masih takut sama virus? Bener-bener terlalu banget. Nggak usah takut, lewat tempat belajar dan berbagi ini saya akan berikan tip’s mengamankan komputer dari serangan virus yang cukup ampuh. Kalau sobat sudah membaca dan melaksanakan seluruh tip’s yang akan saya tuliskan berikut ini, saya rasa sobat nggak perlu lagi terlalu was-was dengan yang namanya virus. Jadi ikuti saja petunjuk saya, namun kalau memang sudah mentok dan kita sudah dibuat stress sama yang namanya virus nanti bawa saja ke kost-kostan saya didaerah Sapen-Yogyakarta atau tepatnya dibelakang fakultas syariah UIN SUKA Yogyakarta. Nanti saya bantu, tentunya dengan sedikit imbalan. Walaupun saya juga masih bego, namun saya akan berusaha keras berjuang mati-matian untuk membantu anda wkwkwkwkwk… Nah sebelum dibawa ketempat saya, mendingan dicoba saja dulu tip’s berikut ini, kalau benar anda sudah stress baru bawa ke tempat saya, sekali lagi wkwkwkwkwk…

Langsung saja, berikut beberapa tip’s untuk meminimalisir masuknya virus ke komputer kita:

1. Matikan Automatic Autorun CD
Caranya buka Regedit, pilih HKEY_CURRENT _USER >> Software >> Microsoft >> Windows >> CurrentVersion >> Policies >> Explorer.
Cari item yang bernama NoDriveTypeAutoRun. Klik kanan, Pilih Modify, kemudian ubah nilai/value yang ada menjadi b5, kemudian tekan OK.

Jika tidak ada item NoDrive TypeAutoRun, klik kanan pada area yang kosong pada key Explorer, lalu pilih New, pilih DWORD value. Setelah key DWORD muncul, ubah namanya menjadi NoDriveTypeAutoRun. Setelah itu klik ganda DWORD baru tadi, dan isikan b5 pada opsi Hexadecimal, kemudian tekan OK.

2. Matikan Proses Eksekusi File *.exe Melalui Flashdisk
Dengan cara ini maka file *.exe tidak bisa dijalankan melalui flashdisk, sehingga harus di copy dulu ke harddisk. Memang cara ini akan sedikit mengganggu kenyamanan, namun akan bisa mengurangi dari proses penyebaran virus komputer.
Adapun caranya yaitu:

  • Pilih Start >> Control Panel
  • Pilih Administrative Tools >> Local Security Policy
  • Pilih Software Restriction Policies >> Additional Rules
  • Pada Additional Rules, klik kanan >> pilih New Path Rule…
  • Pada kolom Path, pilih Browes pilih dimana drive flashdisk berada, misal di I:
  • Pada kolom Security Level, pilih Disallowed
  • Pilih OK dan Restart komputer

3. Tampilkan semua ekstensi file di komputer
Caranya : Di windows explorer buka menu Tools >> Folder Options… kemudian pilih tab View Kemudian pilih (aktifkan) opsi “show hidden files and folder”, hilangkan check pada pilihan “Hide extensions for known file types” juga hilangkan tanda check pada “Hide protected operating system files (Recommended)”.

4. Hati-hati terhadap file di flashdisk yang tampilannya mencurigakan
File yang perlu dicurigai adalah jika ada file di dalam flashdisk yang berekstensi *.vbs, *.scr, *.exe tapi menggunakan icon seperti folder, Ms word, Mp3 atau yang lain yang menurut kita tidak sewajarnya. Segera hapus file tersebut dari flashdisk. Saat akan meng-copy file dari flashdisk, cek apakah ada file yang menurut anda mencurigakan, jika ada segera hapus saja file yang mencurigakan tersebut.

5. Hati-hati terhadap file keygen
Jika anda sering mendownload dan menggunakan software bajakan, hati-hati terhadap file keygen yang disertakan didalamnya. Karena bisa jadi dalam file keygen telah dimodifikasi serta disusupi virus-istilahnya adalah trojan. Jadi lebih baik gunakan crack yang berupa SN atau text, jangan gunakan carck yang berupa file *.exe.

6. Gunakan software proteksi file system
Semisal kita menggunakan software Deepfreez. Dengan menggunakan bantuan software ini maka walaupun file system dikomputer kita terserang virus, maka saat komputer di restart system akan kembali seperti saat semula. Hanya saja harus hati-hati jika menggunakan software ini, setting terlebih dahulu saat install deepfreeze. Setelah itu jangan menyimpan file di drive yang di deepfreeze karena setelah komputer direstart file akan ikut hilang. Jadi saat install, setting agar yang di deepfreeze hanya drive c saja.

7. Backup file atau dokumen penting anda
Hal ini untuk menjaga agar ketika suatu saat komputer kita mendapat serangan virus yang benar-benar bandel dan komputer kita harus di format ulang, maka kita telah mempunyai cadangan file atau dokumen penting kita. Jadi kita sudah tidak lagi perlu bersusah payah untuk melakukan backup data.

8. Gunakan antivirus yang selalu di update
Seberapapun kehebatan sebuah antivirus, namun jika tidak pernah diupdate maka virus komputer suatu saat akan dapat menembus sistem keamanan komputer kita. Karena semakin hari jenis dan macam dari virus komputer selalu berkembang, baik dari cara kerja maupun file yang akan diserang. Scan selalu file yang akan masukkan ke komputer anda.

9. Bertanya dan mencari tahu
Jika virus komputer masih tetap bisa tembus menyerang komputer kita, dan kita tidak bisa mengatasinya, cobalah untuk bertanya pada orang yang lebih paham tentang komputer atau yang pernah mengalami terserang virus komputer tersebut. Jika tidak ada, coba bawa ketempat saya atau coba untuk berselancar ke internet untuk menanyakan tentang cara mengatasi virus komputer yang sedang menyerang komputer anda.

Demikian tip’s yang mungkin bisa kita gunakan untuk meminimalisir terhadap serangan virus ke komputer. Yah walaupun tidak 100% aman, namun setidaknya akan bisa menghambat terhadap serangan virus yang akan masuk ke komputer.

Hayo… Ada yang punya tip’s lainnya…?

Kamis, 03 Juni 2010

Tips Cara Mudah Memperbaiki Motherboard


Motherboard atau Mainboard adalah board/ papan utama tempat komponen-komponen utama seperti
microprocessor dan memory (RAM, ROM, BIOS) beserta chip kontroler lainnya. Terdapat juga SLOT
Ekspansi yaitu tempat untuk memasang card-card tambahan yang berfungsi untuk meningkatkan fasilitas
dan kemampuan yang dibutuhkan. Microprossor terpasang pada soket / slot yang sesuai dengan bentuk
dan ukuran microprocessor tersebut, seperti soket 370, 470, soket LGA 775, soket A 462 (AMD), soket slot I (Pentium 2 dan 3). Di dalam motherboard, microprocessor berkomunikasi dengan komponen yang lain
melalui suatu bus atau jalur data. Bus ini telah berkembang dari bus 66, 100, 133, 200, 266, 333, 400,
500, 800 MHz. Perkembangan ini untuk mengimbangi kerja microprocessor yang semakin cepat. Slot
ekspansipun mengalami perkembangan.
Tabel diagram motherboard biasanya telah disertakan pada saat anda membeli CPU/ Mainboard.
Mati Total
• Periksa power supply: Dalam keadaan kabel power di lepas dari power supply, lepaskan
socket kabel Atx1 yang terpasang pada Mainboard. Setelah terlepas, pasangkan kembali
kabel power, sambungkan/shortkan kabel berwarna hijau dengan kabel berwarna hitam,
periksa apakah kipas di power supply berputar? Kalau berputar berarti power supply bagus.
Lepas kembali kabel sambungan tadi dan pasang kembali kabel Atx1 ke motherboard.
• Periksa Jumper Clear CMOS, apakah di posisi Clear atau Free, biasanya kalau motherboard
baru, posisi jumper CMOS ada pada posisi Clear.
• Periksa IC Chipset dalam keadaan tersambung dan di Switch On, apakah panasnya berlebih
atau tidak, over heat berarti Chipset tersebut sudah rusak. Untuk part IC CMOS sampai saat
ini tidak dijual bebas.
• Periksa juga apakah switch on nya berfungsi.
• Bongkar Motherboard tersebut secara hati-hati, coba anda bersihkan pakai tiner, kalau bisa
gunakan tiner botol jangan yang di kaleng. Setelah bersih anda keringkan.
• Ganti IC regulator yang terletak disekitar soket Power Atx di motherboard.
• Ganti Elko yang kapasitasnya 1000 s/d 3300 uf / 10 Volt yang terletak disekitar soket power
Atx di motherboard. Hati-hati untuk bongkar pasang komponen pastikan kabel power jangan
tersambung ke listrik.
Nyala Tapi Tidak Tampil
Coba anda perhatikan dan dengarkan apakah ada bunyi atau suara bip. Kalau ada, kerusakan biasanya ada
di processor, memory dan VGA.
• Periksa Processor, coba anda pegang pendinginnya apakah panasnya berlebih atau dingin?
Kalau panas berlebih berarti kipas processor tidak bekerja dengan baik maka anda ganti, tapi
kalau dingin berarti processor tidak bekerja alias rusak.
• Periksa memory, biasanya kalau memory rusak terdengar suara bip pada speaker sebanyak
3 kali. Dalam keadaan mati, cabut memory bersihkan pinnya menggunakan penghapus
pensil sampai bersih, kemudian pasang kembali. Kalau masih rusak berarti ada salah satu IC
nya yang rusak.
• Periksa VGA Card, cabut VGA Card, dalam keadaan mati / off coba anda tekan, ada
kemungkinan kurang masuk atau coba anda bersihkan kaki / pin nya. Jika VGA card
menggunakan kipas, bersihkan kipas tersebut.
• Kalau masih tidak tampil coba anda periksa jangan-jangan monitornya yang tidak nyala,
untuk memastikannya yang rusak monitor atau CPU, coba anda tekan tuts Numlock pada
keyboard, apakah lampu Numlock-nya nyala atau tidak. Kalau nyala berarti kerusakan pada
CPU. Yang menjadi standar saya kalau memperbaiki Komputer, saya selalu membersihkannya dari debu, apakah itu motherboard, memory, cdrom, floppy disk, dll, karena hal tersebut sangat berpengaruh apa lagi kalau komputernya dalam keadaan kotor / lama tidak dibersihkan. Tapi anda harus hati-hati dalam
pengerjaannya dan jangan terburu-buru. Hang Dan Sering Mati / Merestart (Reset) Sendiri
• Periksa Power Supply, coba pakai power supply yang lain apakah masih me-restart sendiri
atau hang. Kalau setelah diganti power supply ternyata normal/ bagus, berarti power supply
ada masalah. Ganti saja karena kalaupun bisa diperbaiki saya sendiri kurang yakin apakah
masih bisa berfungsi dengan baik, karena power supply merupakan komponen yang sangat
vital. Apalagi untuk saat ini harga power supply sanggat murah, saya sarankan ganti saja.
• Periksa apakah ada virusnya, program anti virus harus selalu terpasang dan aktifkan auto
protect nya. Saya biasa memakai Norton Anti virus. Anda harus sering meng-update
antivirus anda karena bila ada virus varian baru, anti virus anda akan mendetect sekaligus
menghilangkan virusnya.

• Pada saat hang dan ada pesan blue screen seperti “eror vxd at address…”, biasanya ada
masalah di memory. Bersihkan memory tersebut seperti langkah diatas.
• Coba anda install ulang Windows.
• Kalau masih hang / me-restart sendiri coba anda periksa di motherboard, anda perhatikan
perubahan fisik komponen terutama elko/kapasitor, yang bentuknya bulat hitam ada tulisan
kapasitasnya antara 1000 uf/10Volt s/d 3300 uf/10 volt, biasanya terlihat, kalau yang rusak
terlihat kembung / bengkak dan mengeluarkan cairan atau karat.
CMOS Checksum Failure (Baterai Low)
Gejala kerusakan & Solusinya :
• Muncul pesan CMOS failure (Kerusakan pada baterai CMOS, ganti baterai tersebut)
• Seting tanggal, time dan konfigurasi lain di BIOS berubah (Setelah baterai diganti, lakukan
setting ulang pada BIOS). Selamat Mencoba.

Cara Memperbaiki Harddisk 2

Sudah lama ingin posting tulisan ini, tapi baru sekarang sempetnya. Menanggapi banyaknya siswa dan temen lama yg bertanya bagaiman caranya memperbaiki Harddisk yang rusak. Secara awam mungkin sulit untuk memperbaikinya, tetapi secara teknis harddisk yang rusak bisa diperbaiki, tergantung level kerusakannya.

Cerita dikit tentang Harddisk
Saya membagi harddisk menjadi 4 level, ini bedsarkan riset dan pengalaman saya pribadi selama menangani kerusakan harddisk.

Level 1
Kerusakan yg terjadi pada level ini bisanya disebabkan Bad sector. Untuk menanganinya ada beberapa cara dan variasi percobaan, disesuaikan dengan merk harddisk dan banyaknya bad sector.

- Untuk penangan awal bisa gunakan perintah FORMAT C:/C (sesuaikan dengan drive yg akan diformat). /C digunakan
untuk mebersihkan cluster yg rusak.
- Langkah kedua jika belum berhasil bisa gunakan program Disk Manager dari masing-masing pabrik pembuat Harddisk.
- Jika belum berhasil juga anda bisa gunakan software HDDREG , silahkan download di internet programnya.
- Jika belum berhasil coba cara Low Level Format atau Zero File.
- Jika masih belum bisa, anda bisa lakukan pemotongan sector harddisk yg rusak, dengan cara membaginya dan tidak
menggunakan sector yang rusak.

Level 2
Kerusakan yang terjadi pada level 2 adalah Kehilangan Partisi Harddisk dan Data . Ini bisa disebabkan oleh virus atau kesalahan menggunakan program utility. Ada yg perlu diperhatikan dalam mengembalikan Partisi harddisk yang hilang, yaitu kapasitas harddisk dan Jenis File Systemnya. Partisi dengan File System FAT lebih mudah dikembalikan dibanding NTFS atau File System Linux.
- Cek terlebih dahulu partisi harddisk dengan menggunakan FDISK atau Disk Manager
- Untuk mengembalikannya bisa gunakan software seperti Acronis Disk Director, Handy Recovery, Stellar Phoniex dll.

Level 3
Kerusakan yg menyebabkan harddisk terdeteksi di BIOS tetapi tidak bisa digunakan, selalu muncul pesan error pada saat komputer melakukan POST. Biasanya ini disebabkan FIRMWARE dari harddisk tersebut yg bermasalah. Untuk gejala ini banyak terjadi pada harddisk merk Maxtor dengan seri nama-nama Dewa. Untuk memperbaikinya anda bisa download program Firmware dari website merk harddisk tersebut.

Level 4
Kerusakan yang menyebabkan Harddisk benar tidak terdeteksi oleh BIOS dan tidak bisa digunakan lagi. Ini level yang tersulit menurut saya. Karena untuk perbaikannya kita butuh sedikit utak atik perangkat elektronika dan komponen dalamnya. Menganggulangi harddisk yang tidak terdeteksi oleh BIOS banyak cara.
- Mengecek arus listrik yg mengalir ke harddisk
- Mengganti IC pada mainboard Harddisk
- Buka Penutup Cover harddisk dan cek posisi Head harddisk
- Cara yg extreme harddisk yg rusak bisa dikanibal dengan harddisk yg lain yg keruskan berbeda, bisa dengan cara
mengganti maiboardnya atau mengambil IC nya.

Semoga ini bisa jadi referensi tambahan buat kalian yang ingin mencoba memperbaiki harddisk. Semoga berhasil )

Troubleshooting Motherboard 2

Kasus-kasus ini mungkin bukan merupakan sesuatu yang aneh lagi bagi sebagaian orang. Namun adakalanya kita sendiri gak ngeh terhadap pemesalahan atau kasus yang muncul, karena itu tulisan ini dimuat sebagai kelanjutan dari tulisan yang lalu, Troubleshooting Casing dan Power Supply. Diantaranya kasus-kasus di bawah ini:

Kasus:
Baterai hanya bekerja sementara waktu.
Solusi:
Kadang-kadang baterai bekerja dengan bagus. Kemudian, kadang-kadang kita mendapatkan kesalahan pada baterai tersebut yaitu sistem tidak bisa mengenali waktu dengan baik. Hal ini disebabkan karena baterai kehilangan tegangan dan koneksi yang buruk antara baterai dengan motherboard. Untuk mengati hal tersebut, maka langkah yang bisa diambil adalah mengganti baterai mati.

Kasus:
Mengganti pengaturan CMOS tetapi tidak muncul perubahannya.
Solusi:
Ketika keluar dari pengaturan CMOS, pastikan memilih “Save and Exit” untuk menyimpan segala perubahan yang sudha dilakukan dan keluar dari setup tersebut. Memilih Exit Without Saving akan menyebabkan segala pengaturan dan perubahan yang sudah dilakukan terhadap CMOS tidak akan disimpan.

Kasus:
Sistem kehilangan Waktu, Pengaturan, atau kesalahan pada bateraĆ­.
Solusi:
Baterai mati atau habis. Segera ganti yang baru.

Kasus:
Permasalahan umum yang sering terjadi pada motherboard.
Solusi:
Ada beberapa hal yang harus dicek dan diper-hatikan, yaitu sebagai berikut:

  1. Apakah semua peralatan yang terpasang pada motherboard sudah bekerja dengan masksimal atau belum, Komponen tersebut meliputi: motherboard, processor, memory, VGA Card, dan drive. Jika ada salah satu yang tidak terpasang dengan benar, maka sistem tidak akan bekerja dengan baik. Apakah semua kabel konektor sudah dihubungkan ke masing-masing komponen.
  2. Coba lepaskan segala komponen satu demi satu untuk mengetahui kesalahan yang terjadi.
  3. Apakah pengaturan jumper sudah benar atau belum? Anda harus mengatur jumper untuk berbagai tipe perangkat keras yang terpasang, misalny jumper untuk processor. Jumper tersebut akan terkait dengan tipe, kecepatan, voltage, kecepatan bus, dan lain-lain.
  4. Jika merasa tidak yakin dalam mengatur sebuah BIOS, aturlah dalam kondisi normal atau default.
  5. Apakah bentuk motherboard masih bagus ataukah ada yang cacat? Apakah ada kaki atau pin yang ada di motherbaord dalam keadaan patah atau tidak?
  6. Apakah power supply yang dipasang mempunyai daya yang cukup atau tidak? Jika menambah beberapa komponen perangkat keras yang baru ke komputer, apakah daya power supply yang ada sanggup memenuhi kebutuhan tersebut atau tidak? Daya power supply yang standar adalah berkisar 230 atau 250 watt.

Kasus:
Motherbpard pecah atau rusak.
Solusi:
Kalau menghadapi kondisi tersebut, maka mau tidak mau harus membeli motherbaord yang baru. Tidak dapat memperbaiki motherboard yang rusak tersebut dan setelah membeli motherboard yang baru, berhati-hatilah dalam memasang suatu card ke motherboard.

Kasus:
Terdapai pin yang bengkok pada motherboard.
Solusi:
Kalau menjumpai pin yang bengkok pada motherboard, berhati-hatilah untuk meluruskan kembali pin tersebut dan pastikan kabel power yang terpasang ke listrik sudah dimatikan dan dicopot. Jika pin tersebut sampai patah, maka tidak bisa berbuat apa-apa dan harus membeli motherbaord yang baru.

Kasus:
Bagaimana bisa mendapatkan driver chipset untuk motherboard yang dimiliki.
Solusi:
Download driver tersebut pada situs yang tersedia. Biasanya pembuat atau manufaktur dari perangkat keras menyediakan situs yang berisi driver update yang bisa didownload kapan saja. Update driver ini mempunyai fungsi yang sangat vital bagi kinerja suatu perangkat keras.

Download contoh-contoh troubleshooting selengkapnya, klik disini.

Troubleshooting Casing dan Power Supply

Belajar memahami tentang troubleshooting dari perangkat keras yang telah dipasang dan dirakit menjadi sebuah komputer atau PC memang sudah seharusnya dilakukan, sehingga jika muncul masalah tersebut tidak terlalu bingung mengatasinya. Troubleshooting adalah proses menemukan kesalahan umum yang sering terjadi pada masing-masing perangkat keras yang digunakan pada saat merakit komputer dan mencari penyelesaian atas permasalahan yang terjadi.

Nah, pada kesempatan ini, mencoba menuliskan tentang troubleshooting khusus pada Casing dan Power Supply. Ada beberapa kasus troubleshooting Casing dan Power Supply, diantaranya:

Kasus:
UPS tidak bisa mengatasi tegangan dengan baik.
Solusi:
Kemungkinan UPS yang dimiliki, baterainya dalam kondisi yang lemah. Segera isi ulang baterai tersebut supaya kapasitas dan kekuatannya menjadi penuh kembali. Apabila baterai sudah dalam keadaan penuh, tetapi permasalahan masih terjadi, maka kemungkinan besar permasalahan terletak pada UPS.

Kasus:
Kipas yang ada di power supply tidak bekerja atau mengeluarkan suara yang berisik.
Solusi:
Perlu melepaskan power supply. Sebelum nantinya akan dipasang kembali, bersihkan debu yang menempel pada power supply tersebut dengan menggunakan peralatan yang memang disiapkan untuk membersihkan debu. Dalam kondisi yang bersih, maka power supply tidak akan mengeluarkan suara yang berisik dan akan bekerja dengan baik.

Kasus:
Power supply mengeluarkan suara yang berderit-derit.
Solusi:
Kemungkinan besar permasalahan tersebut terletak pada kipas prosesor. Bersihkan kipas prosesor tersebut. Tetapi apabila setelah dibersihkan masih mengalami kondisi yang sama, maka permasalahan tersebut terletak pada beberapa konrponen elektronik yang ada di sekitar power supply.

Kasus:
Lampu penerangan suram dan kompufer booting ulang.
Solusi:
Kemungkinan tegangan listrik tidak stabil dan memerlukan UPS untuk menangani masalah tersebut. Segera beli UPS untuk menangani masalah tersebut, karena apabila dibiarkan maka PC lama kelamaan akan rusak karena tegangan yang tidak stabil.

Kasus:
Ketika menghidupkan komputer, tidak terjadi apa-apa, tetapi power supply tidak mau hidup.
Solusi:
Pastikan semua komponen terpasang dan terhubung pada power dan mendapatkan daya dari power supply tersebut. Jika kita menggunakan casing komputer dengan power supply yang bertipe ATX, Kita harus mengecek konektor dari switch power ke konektor Power Switch yang ada di motherboard. Sangat sering terjadi, khususnya ketika memasang case compute dengan sistem ATX, konektor yang dipasang keliru dan terbali sehingga menyebabkan PC tidak bisa menyala. Jika konektornya sudah terpasang dengan benar, maka permasalahannya terletak pada power supply yang jelek. Segera ganti power supply tersebut dengan yang baru.

Kasus:
Mode Power Saving atau Standby yang ada di Windows 98 tidak bekerja dengan baik.
Solusi:
Ada beberapa komponen yang menyebabkan permasalahan diatas, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Pastikan fasilitas Power Management sedang aktif. Untuk mengaktifkannya, lakukan langkah-langkah sebagai berikut: Klik Start/Settings/Control panel/klik dua kali icon Power Management untuk memastikan Power schemes dalam kondisi Always on dan aturlah waktu yang diinginkan untuk menampilkan aktivitas power Management pada monitor dan hard disk.
  2. Tutup semua aplikasi yang sedang terbuka dan aktif. Ikuti instruksi yang ada pada Clean Boot untuk menutup semua software atau program yang sedang terbuka dan aktif. Begitu software tersebut tertutup, otomatis fasilitas Power Saving/Standby akan muncul.
  3. Screen Savers. Non-aktifkan semua screen saver. Screen saver tersebut misalnya 3D Flower Box, 3D Flying Objects, 3D Maze and 3D Text. Apabila screen saver ini sudah hilang maka fitur Power Saving/standby akan muncul.
  4. Power Management Aktif/Tidak Aktif pada CMOS. Secara umum, komputer mempunyai kontrol power management dalam BIOS. Cek CMOS komputer untuk memastikan bahwa Power Management aktif pada CMOS. Kalau ternyata ada masalah, maka kemungkinan driver dari APM ada yang rusak atau corrupt.
  5. Komponen Hardware dapat menyebabkan mode Power Saving/Standby tidak bekerja dengan Beberapa perangkat keras, misalnya USB dapat menyebabkan mode Power Saving/Standby tidak bisa bekerja dengan baik.

Memperbaiki Komputer Sendiri

Jika PC sering kali menunjukan adanya peng-alamatan yang rumit, atau menampilkan suatu pesan error, mengeluarkan bunyi beep yang terus menerus secara beraturan atau tidak beraturan, PC tersebut kemungkinan besar sedang dalam masalah, saya akan memberikan Tips dan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan PC Anda dapat berfungsi kembali seperti sedia kala.

Masalah atau kerusakan yang timbul biasanya dikategorikan dalam 2 jenis kerusakan yaitu : Masalah atau kerusakan Hardware dan Software

Jenis Kerusakan Dapat dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu :

1. Kerusakan Pada Hardware (Perangkat Keras)

2. Kerusakan Pada Software (Perangkat Lunak)

Kerusakan pada Hardware :

Masalah dengan komponen Hardware perlu penanganan yang serius karena sulit dilokalisir dan disingkirkan tanpa tools yang tepat, keahlian dan pengalaman yang menunjang. Penjelasan akan berkisar pada masalah yang sering terjadi disertai dengan cara mengatasinya.

1. Kerusakan Pada Power Supply

Gejala :

Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala.

Solusi :

Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang dengan baik pada soketnya, periksa juga apakah ada tombol on/off dibelakang tepatnya dibelakang Power Supply sudah dalam posisi On, Jika sudah yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan silahkan anda ganti kabel power dengan yang anda yakini bagus. Masalah terjadi karena tidak adanya tegangan listrik yang masuk, kerusakan ada pada kabel power.

Masalah :

Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor menyala.

Solusi :

Lakukan seperti langkah diatas, tetapi jika masih belum ada respon berati masalah ada pada Power Supply, Silahkan anda ganti PS nya, Saya sarankan sebaiknya anda ganti saja Power Supply yang rusak dengan yang baru, dan hati-hatilah dalam pemasangannya.

Catatan : Jika kerusakan hanya pada Power Supply saja, Setelah anda menggantinya, komputer akan kembali bekerja dengan normal. Kecuali jika ada masalah pada komponen yang lainnya seperti Mother Board, VGA Card dan Memory.

2. Kerusakan Pada Mother Board

Gejala :

Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (led) di panel depan menyala, lampu indikator (led) monitor berkedip-kedip, kipas power supply dan kipas procesor berputar, tidak ada suara beep di speaker.

Solusi :

Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik, kabel data ke monitor, kabel keyboad/mouse, dan semua kabel yang terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup cashing. Dalam keadaan casing terbuka silahkan anda lepaskan juga komponen-komponen lainnya, yaitu kabel tegangan dari power supply yang terhubung ke Motherboard, harddisk, floppy, hati-hati dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga dengan Card yang menempel pada Mboard (VGA, Sound atau Card lainnya). Sekarang yang menempel pada cashing hanya MotherBoard saja. Silahkan anda periksa Motherboadnya dengan teliti, lihat Chip (IC), Elko, Transistor dan yang lainnya apakah ada yang terbakar.

Jika tidak ada tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan Motherboard masih bagus, tapi ada kalanya Mother board tidak jalan karena kerusakan pada program yang terdapat di BIOS

Gejala :

Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke operating system, dan kemudian di layar monitor ada pesan “harddisk error, harddisk Failur, setelah itu muncul pesan “press F1 to continou” setelah kita menekan tombol F1 tidak masuk Operating system dan muncul pesan “Operating system not found”.

3. Kerusakan Pada Harddisk

Solusi :

Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba anda dengarkan apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal berati harddisk rusak di controllernya.

Gejala :

Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu muncul pesan “Operating system not found”.

Solusi :

Ada kemungkinan Operating system rusak, bisa diatasi dengan install ualng atau jika OS anda menggunakan windows 2000/XP ada Fasilitas Repairnya. atau ada kemungkinan juga harddisk anda tidak terdeteksi dan lakukan langkah diatas

Gejala :

harddisk bad sector?

Solusi :

Ada beberapa faktor penyebab terjadi bad sector diantaranya, tegangan listrik tidak stabil, sering terjadi putusnya aliran listrik secara mendadak, setelah pemakaina tidak di shot down, pemakaian yang terlalu lama, ada 2 jenis bad sector yaitu fisik dan software…..Untuk mengatasinya ada beberapa cara, diantaranya menggunakan software untuk menghilangkan badsector….pembahan lebih lanjut ada di eBook Metode perbaikan komputer dan bisa anda dapatkan jika anda bergabung menjadi Member Aktif.

4. Kerusakan CD/DVD/ROM/RW & Floppy Disk

Gejala :

Jenis kerusakan yang biasa ditemui :

1. Tidak terdeteksi di windows

2. Tidak bisa keluar masuk CD

3. Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD)

4. Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)

Solusi :

1. Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke CD-floppy, perikas di setup bios apakah sudah dideteksi? sebaiknya diset auto. Periksa apakah led menyala, jika tidak kerusakan di Controllernya.

2. Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.

3. Kerusakan Biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa diperbaiki dengan cara men-set ualng optik tersebut.

4. Head Kotor, bisa dibersihkan menggunakan Cutenbud (langkah-langkah diatas secara lengkap dapat anda temukan di e-book “Metode perbaikan komputer cepat dan akurat” dan bisa anda dapatkan jika anda bergabung menjadi member perbaikankomputer.com

Masalah BIOS

Gejala :

Hati-hati dalam Update Bios, ketika meng-Update anda keliru memilih versi Bios, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS.

Solusi :

Biasanya Update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis Motherboard tertentu yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya, Disitu tersimpan jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus, untuk dapat merestore-nya anda tinggal memindahkan Posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupka PC dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah di Restore, kembalikan Posisi Jumper pada posisi semula, dan PC siap dijalankan kembali. Jika Motherboard tidak memiliki pasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke Produsen, Jenis BIOS dapat anda lihat di buku manualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik Posisinya.

Gejala :

CPU mengeluarkan suara Beep beberapa kali di speakernya dan tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah.

Solusi :

Bunyi Beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS, Bunyi tersebut menunjukan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC, Biasanya kesalahan pada Memory yang tdk terdeteksi, VGA Card, yang tidak terpasang dengan baik, Processor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi penyebabnya.Silahkan anda periksa masalah tersebut.

Berikut Pesan kesalahan BIOS :

Bunyi kesalahan BIOS biasanya tidak semua. Motherboard menandakan kesalahan yang sama tergantung dari jenis BIOS nya.

[AMI BIOS]

Beep 1x : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 6x : Kesalahan Gate A20 - Menunjukan Keyboard yang rusak atau IC Gate A20-nya sendiri, Beep 8x : Grapihic Card / VGA Card tidak terpasang dengan baik atau Rusak, Beep 11x : Checksum Error, periksa Batre Bios, dan ganti dengan yang baru.

[AWARD BIOS]

Beep 1x Panjang : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 1x Panjang 2x Pendek : Kerusakan Pada Graphic Card (VGA), Periksa bisa juga Pemasangan pada slotnya tidak pas (kurang masuk), Beep 1x Panjang 3x Pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang. Beep Tidak terputus / bunyi terus menerus : RAM atau Graphic Card tidak terdeteksi.

Batrey CMOS Rusak / Lemah

Gejala : Muncul Pesan CMOS Checksum Vailure / Batrey Low, diakibatkan tegangna yang men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan batrey lemah, sehingga settingan BIOS kembali ke Default-nya/setingan standar pabrik, dan konfigurasi Hardware harus di Set ulang.

Solusi : Segera Ganti Batrey nya

Gejala : CPU yang sering Hang?

Solusi : Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada BadSector di Harddisk, Ada Virus, Ada masalah di Hardware seperti Memory Kotor/Rusak, MBoard Kotor/Rusak, Cooling Fan perputaran fan nya sudah lemah, Power Supply tidak stabil…..sebaiknya jangan dipaksakan untuk digunakan karena akan berakibat lebih fatal, silahkan hub: kami untuk dapat mengatasi masalah tersebut

Gejala : Komputer sering tampil blue screen apa penyebabnya?

Solusi : Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows ada yang rusak, Bisa dari Memory, Bisa dari hardisk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan.

Gejala : Komputer jadi lebih lambat dari sebelumnya, padahal awalnya tidak begitu lambat

Solusi : Penyebab komputer anda prosesnya lambat ada beberapa faktor yaitu : Space hardisk terlalu penuh, terlalu banyak program / software yang memakan space harddisk dan memory, ada virus, harddisk badsector.